PENGAWETAN KAYU
(Oleh : Ahmad Haryadi, SST.)
I. PENGAWETAN KAYU
Merupakan proses perlakuan kimiawi atau fisik yang dilakukan untuk memperpanjang umur pakai kayu dengan meningkatkan ketahanannya terhadap serangga biologik. Secara garis besar ada dua metode pengawet ;
a. Pengawetan kayu tanpa ditekan, misalnya dengan cara pelaburan, penyemprotan, pencelupan dan perendaman.
b. Pengawetan kayu sistem vacum dan tekan.
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGAWETAN SERTA CARA MEMPERBAIKI PENGAWETAN KAYU
Keberhasilan pengawetan tergantung pada tiga (3) faktor yaitu ;
a. Sifat-sifat kayu antara lain ; spesies kayu, volume rongga kosong, kayu global/kayu teras, struktur kayu dan ukuran pori-pori.
b. Sifat-sifat cairan bahan pengawetan antara lain seperti kekentalannya, gas yang larut dalam cairan dan bahan kimiawi pengawet.
c. Proses pengawetan.
Sedangkan untuk memperbaiki pengawetan kayu terutama menyangkut treatability (mudah tidaknya kayu menyerap bahan pengawet) yaitu dengan cara ;
1. Merubah ciri karakteristik kayu antara lain dengan mengepres kayu sehingga ketebalannya berkurang sekitar 5 sampai 15% atau dengan cara menguapi kayu ketika masih segar.
2. Mengubah proses pengawetan dengan cara membuat variasi tekanan yang dikenakan.
3. Mengubah cairan bahan pengawetan dengan cara merendahkan kekentalan bahan pengawet sehingga akan meningkatkan daya penetrasi.
III. LANGKAH -LANGKAH PENGAWETAN KAYU
Sebelum perlakuan pengawetan, hal yang perlu dilaksanakan adalah ;
a. Pemilihan jenis kayu agar seragam
b. Sortimen/ukuran diambil yang sama
c. Kayu yang retak/rusak dipisahkan
d. Kadar air kayu sebaiknya kurang 25%
2. Perlakuan Selanjutnya
a. Menyiapkan bahan baku (kayu) yang sudah diseleksi dengan sortimen dan volume sesuai dengan rencana pembangunannya.
b. Dari bahan baku ini dijadikan komponen bangunan atau peralatan yang akan dibuat.
c. Setelah komponen tersebut selesai perlakuan pengawetan siap dilaksanakan.
3. Bagian Yang Perlu Diawetkan
Sebaiknya semua bagian bangunan dapat diawetkan atau bagian yang selalu berhubungan dengan tanah lembab, bagian yang hanya dipengaruhi cuaca dan tetap di jaga supaya tidak terendam air.
IV. HASIL PENGAWETAN KAYU
1. Dapat meningkatkan umur pakai kayu
2. Menghemat uang secara nyata baik pada kontruksi permanen maupun semi permanen
3. Memungkinkan penggunaan sejumlah spesies kayu yang rendah mutunya karena tidak tahan lama
4. Konsumen dapat memperoleh keuntungan yang maksimal melalui penggunaan kayu yang telah diawetkan.
5. Pengawetan kayu serta prosessing nilai tambah kayu dapat menambah sumber pendapatan daerah.
6. Pengawetan kayu dengan meningkatkan daya tahan (durabilitas) secara nasional merupakan sambungan secara langsung terhadap usaha - usaha pelestarian sumber daya alam (SDA).